Arsip Blog

Di Inggris, Pemilik MP3 Player Bisa Didakwa



Regulasi di Inggris menyebutkan bahwa pemilik MP3 player tidak seharusnya menyalin lagu dari CD yang mereka miliki

LONDON - Sejumlah pengamat mendesak perubahan regulasi Inggris yang bisa mendakwa pemilik MP3 player, seperti iPod, atas tuduhan pelanggaran hak cipta.

Berdasarkan peraturan saat ini, konsumen tidak diperbolehkan mengunggah lagu dari CD yang mereka miliki ke perangkat pemutar MP3 mereka. Padahal, tindakan itu biasa dilakukan para pemilik MP3 player dalam keseharian mereka.

Konsumen bisa dianggap melanggar hukum jika menyalin konten ke perangkat lain, kendati konten itu hanya untuk dinikmati mereka sendiri. Consumer Focus, lembaga pengawas yang didanai oleh pemerintah Inggris, mengimbau agar regulasi itu diperbarui meski hingga kini belum ada satupun penduduk yang benar-benar terjerat peraturan tersebut.

"Kita harus memanfaatkan peluang untuk mendesain hukum hak cipta yang akan membantu kita dalam membangun bisnis masa depan sekaligus mengakhiri aktivitas ‘kriminalisasi’ yang sebenarnya dinilai tidak berbahaya oleh banyak orang," ujar Mike O’Connor selaku Chief Executive Consumer Focus seperti dikutip Telegraph, Rabu (20/4/2011).

"Tidak ada yang mendukung tindakan menyalin konten dalam skala besar. Tapi konsumen seharusnya memiliki hak untuk menyalin musik, film dan e-book yang telah mereka bayar ke dalam ponsel, pemutar MP3 dan komputer untuk digunakan secara pribadi," tambah O’Connor.

"Ponsel pintar dan pemutar media digital adalah bagian kehidupan sehari-hari. Sungguh absurd jika konsumen tidak bisa menggunakan teknologi digital untuk menikmati apa yang telah mereka beli karena hal itu ternyata melanggar hukum," tutupnya.

Pernyataan O’Connor langsung diamini Jim Killock dari Open Rights yang menyebut hukum hak cipta di Inggris "gila" dan jauh tertinggal dari rezim liberal di Amerika dan Selandia Baru, di mana konsumen berhak menyalin konten CD untuk penggunaan pribadi.

Sementara itu, Chief Executive UK Music Feargal Sharkey justru melontarkan pembelaan dengan merujuk fakta bahwa regulasi ini sebenarnya tidak merugikan siapapun.

"Menyebut negara ini sebagai tempat terburuk bagi penggemar musik sangat menggelikan. Kami memiliki layanan digital terlisensi lebih banyak dibandingkan negara-negara lain di seluruh dunia. Sedangkan para penulis dan entrepreneur musik Inggris menjadi pemimpin dalam hal inovasi online," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...