Ini terbukti dari perusahaan-perusahaan Indonesia yang bisa bersaing secara global dengan perusahaan kakap kelas dunia lainnya seperti JPMorgan, Petrochina, Chevron, Exxonmobil, Citigroup, sampai Berkshire Hathaway.
Dikutip dari Forbes Asia, Rabu (4/5/2011), ada lima perusahaan besar asal Indonesia yang masuk dalam jajaran The Global 2000 versi majalah Forbes Asia yang menampilkan perusahaan besar kelas dunia. Enam di antaranya adalah perusahaan pelat merah.
Perusahaan-perusahaan ini dinilai memiliki laporan keuangan, dan aset yang baik. Berikut daftar perusahaan tersebut:
1. Bank Mandiri.
Di antara kelima perusahaan Indonesia yang masuk kategori mendunia ini, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi perusahaan yang peringkatnya tertinggi. Masuk di peringkat 652 di antara 2.000 perusahaan, Bank Mandiri tercatat mempunyai pendapatan sebesar USD4,056 miliar.
2. Bank Central Asia.
Bank swasta berciri khas warna biru ini tampaknya harus puas berada di bawah Bank Mandiri. Peringkat yang "diemban" BCA berada di posisi 755 dengan pendapatan sebesar USD2,885 miliar.
3. Bank Negara Indonesia (BNI).
BNI menjadi bank BUMN lainnya yang masuk ke dalam jajaran Forbes The Global 2000. Bank pelat merah ini harus puas berada di peringkat 1.296 dengan pendapatan sebesar USD2,472 miliar.
4. Bank Danamon.
Salah satu bank terbesar di Indonesia ini pun "kecipratan" menjadi perusahaan di dunia yang berpendapatan terbesar. Bank Danamon menduduki angka cantik yakni di peringkat 1.515 dengan pendapatan sebesar USD2,041 miliar.
5. Matahari Putra Prima.
Kendati banyak diguncang isu, perusahaan ritel PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menjadi emiten yang juga masuk ke dalam jajaran ini. Perusahaan milik grup Lippo ini bertengger di posisi 1.913 dengan penjualan sebesar USD948 juta.
6. Adaro Energy.
Perusahaan tambang ini juga menjadi salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar Forbes. Menempati peringkat ke 1.527 dengan penjualan sebesar USD2,855 miliar.
7. Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Bank pelat merah yang memfokuskan diri di sektor UMKM ini peringkatnya berada setingkat di bawah Bank Mandiri. Bank pimpinan Sofyan Basir ini memduduki posisi 692 dengan pendapatan sebesar USD4,078 miliar.
8. Gudang Garam.
Perusahaan rokok yang sudah lama berada di Indonesia ini tampaknya patut masuk dalam jajaran perusahaan versi Forbes ini. Nilai kapitalisasinya yang besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat Gudang Garam menempati posisi 1.573 dengan penjualan sebesar USD3,495 miliar.
9. Perusahaan Gas Negara (PGN).
Minyak dan gas (migas) menjadi bisnis inti dari perusahaan pelat merah ini. Tak heran bila PGN menempati posisi prestige dalam jajaran Forbes yakni di peringkat 1.325 dengan nilai penjualan sebesar USD1,911 miliar.
10. Semen Gresik.
Tak hanya perusahaan pelat merah di sektor perbankan saja, perusahaan semen milik BUMN ini pun tak mau kalah untuk masuk di daftar ini. Menduduki posisi nyaris paling buncit yakni 1.939, perseroan membukukan penjualan sebesar USD1,525 miliar.
11. Telkom.
Ini dia jawaranya untuk pendapatan terbesar, bila dibandingkan dengan emiten-emiten di atas. Kendati kalah peringkat dari Bank Mandiri, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencetak penjualan sebesar USD6,847 miliar. Perusahaan telekomunikasi ini pun tampaknya harus puas menduduki peringkat 673.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar